A.
SEJARAH
KEDATANGAN AHADRI DATUK SATI DAN MASUKNYA AGAMA ISLAM DI RANTAU SINGINGI
1. KEDATANGAN
AHADRI DATUK SATI DAN TERBENTUKNYA KOTO
CINATIN
(SUKU PILIANG ATAS)
Setelah agama Islam masuk dan berkembang di tanah Minangkabau, akhirnya
membuat banyak orang Minangkabau berkeinginan untuk berdakwah dan mengembangkan
agama islam kesetiap pelosok negeri terutama didaerah kekuasaan Raja Pagaruyung
termasuk daerah Rantau Singingi. Begitupun halnya dengan AHADRI Datuk Sati, beliau ingin mengabdikan hidupnya untuk
berdakwah mengembangkan dan mengajarkan agama Islam dan beliaupun berangkat
meninggalkan kampung halamannya menuju daerah timur Minangkabau.
Pada sekitar Tahun 1507 Dari
Minangkabau AHADRI Datuk Sati dan
rombongannya memulai perjalanannya menuju hulu sungai Subayang, kemudian beliau
menuju kehilir dan sampai di muara sungai Singingi, di persimpangan ini beliau
memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya kearah hulu sungai Singingi dan
tidak ke daerah Gunung Sahilan, karena beliau telah mendapat kabar bahwasanya
di Gunung Sahilan sudah ada pendakwah yang datang ketempat tersebut untuk
mengembangkan agama Islam.
Kemudian dari muara sungai Singingi tersebut, AHADRI Datuk Sati melanjutkan perjalanannya kearah hulu hingga
beliau sampai disuatu tempat yang bernama cinatin, mereka singgah disitu dan
bermukim, kemudian beliau membangun koto disitu yang kemudian diberi nama
dengan “KOTO CINATIN”.
2. SEJARAH
MASUKNYA AGAMA ISLAM DAN DAN PENGEMBANGANNYA DI RANTAU SINGINGI
Dari Koto Cinatin inilah AHADRI Datuk Sati memulai tugasnya dan mencari
koto-koto yang ada di Rantau Singingi ini untuk berdakwah mengembangkan dan
mengajarkan agama Islam. Daerah yang pertama sekali didatangi oleh AHADRI Datuk
Sati adalah Koto Tuo, karena Koto Tuo ini adalah daerah yang terdekat dengan
Koto Cinatin. Di Koto Tuo AHADRI Datuk Sati langsung menemui AWALUDIN Datuk
Batuah dan kemudian menyampaikan maksud dan tujuannya datang ke Rantau Singingi
ini. Mendengar penjelasan dari AHADRI Datuk Sati ini AWALUDIN Datuk Batuah sangat
senang dan bahagia, dan mempersilahkan bahkan memfasilitasi semua kegiatan yang
dilakukan oleh AHADRI DATUAK SATI untuk mengembangkan dan mengajarkan agama
Islam dan yang yerpenting adalah mengislamkan masyarakat di Koto Tuo ini.
Kemudian berita penting ini pun disampaikan oleh AWALUDIN Datuk Batuah kepada
DAMHURI Datuk
Bandaro 2 di Koto
Lowe Intuak. Mendapatkan kabar baik ini DAMHURI Datuk Bandaro 2 sangat ingin bertemu dengan AHADRI Datuk Sati, oleh karena itu
Beliau pun langsung memerintahkan hulubalangnya Sutan
Larangan untuk segera menjemput AHADRI Datuk Sati di Koto Tuo dan
membawanya ke Koto Lowe Intuak. Atas perintah tersebut, maka berangkatlah Sutan Larangan menuju Koto Tuo dan langsung menemui AWALUDIN
Datuk Batuah dan menyampaikan apa yang diperintahkan oleh DAMHURI Datuk Bandaro 2 kepadanya. Setelah mendengarkan penjelasan tersebut, segera
AWALUDIN Datuk Batuah
mempertemukan Dubalang Sutan Larangan dengan AHADRI Datuk
Sati. Setelah bertemu dan bermusyawarah, akhirnya
mereka sepakat untuk segera menemui DAMHURI Datuk Bandaro 2 di Koto Lowe Intuak.
Setelah meminta izin kepada AWALUDIN Datuk
Batuah, kemudian Dubalang Sutan Larangan dan AHADRI Datuk Sati pun berangkat menuju Koto Lowe Intuak.
Sesampainya di Koto Lowe Intuak mereka lagsung disambut oleh DAMHURI Datuk Bandaro 2, dan DAMHURI Datuk Bandaro 2 pun merasa sangat
bahagia karena sudah ada orang yang tepat untuk mengembangkan dan mengajarkan
agama Islam di Rantau Singingi dan mengemban amanah dari Raja Pagaruyung,
karena sebelum kedatangan AHADRI Datuk Sati ke Rantau
Singingi ini ternyata Raja Pagaruyung telah berdaulat
kepada DAMHURI
Datuk Bandaro 2 supaya menyeru dan mengajak masyarakat Rantau Singingi ini
untuk segera memeluk dan menganut agama Islam.
Dalam pertemuannya dengan AHADRI Datuk Sati di
Koto Lowe Intuak ini, DAMHURI
Datuk Bandaro 2 menerangkan
dan menjelaskan semua Koto-Koto yang ada di Rantau Singingi ini dan juga
memaparkan karateristik masing-masing masyarakatnya supaya memudahkan AHADRI Datuk Sati dalam menjalankan misi sucinya mengembangkan dan
mengajarkan agama Islam di Rantau Singingi ini. Dan dalam pertemuan itu juga DAMHURI Datuk Bandaro 2 memerintahkan
Dubalang Sutan Larangan untuk senantiasa mendampingi AHADRI Datuk Sati dalam
menjalankan tugas sucinya di Rantau Singingi. Kemudian setelah pertemuan
tersebut DAMHURI Datuk
Bandaro 2 pun menyampaikan kepada pimpinan di setiap koto yang ada di
Rantau Singingi ini bahwasanya akan ada seseorang yang bernama AHADRI Datuk Sati yang akan datang kesetiap Koto yang ada di Rantau
Singingi ini untuk menyeru dan mengajak masyarakat memeluk agama islam.
Sepulangnya dari Koto Lowe Intuak, AHADRI Datuk Sati yang selalu didampingi
oleh Dubalang Sutan Larangan memulai misi sucinya mengembangkan dan mengajarkan agama
islam dari Koto ke Koto yang ada di Rantau Singingi ini, hingga pada akhirnya
seluruh masyarakat Rantau Singingi ini menganut dan memeluk agama Islam.
No comments:
Post a Comment